Zia bagaimana kalau kami tidak ada?" Tanya Elia yang sangat khawatir akan terpisah dengan Putri tersayang nya. Elia menatap lekat wajah Zia, untuk memastikan bagaimana tanggapan Zia, jika mereka tinggalkan hanya berdua dengan Risman. Zia menggenggam telapak tangan Amma nya, dan menggerakkan bibirnya. Mengatakan kalau ia tidak apa-apa. "Aku pikir jarak, waktu, tidak akan terlalu lama. Zia harus mulai belajar tidak bergantung lagi kepada Amma dan Abba." Risman mencoba memberi pengertian kepada Elia. Zia harus mulai belajar tidak bergantung lagi kepada orang tua. Untuk kebaikan mereka bersama. "Tapi Dia sedang sakit, Risman." Elia merasa belum waktunya untuk berpisah dengan Zia, di saat Zia sedang sakit seperti ini. "Justru disaat sakit begini harus mulai belajar lepas dari orang tua. S