Tommy akhirnya bisa merasa lega, setelah menyelesaikan urusan dengan para mantan pegawai perusahaan Shaba. Sebenarnya, itu juga bukan bagian dari pekerjaannya. Ia hanya merasa tidak tega, melihat bagaimana putus asa nya istri pria tersebut—ketika meminta pertolongan padanya. Ia sendiri melupakan hak nya, sebagai orang yang bekerja pada Shaba. Tidak! Dia tidak meminta hak nya. Tidak sampai hati, melihat kekacauan yang pria itu tinggalkan, pada sang istri. Urusan perusahaan yang pelik, bagi seorang wanita yang selama hidup tidak pernah ikut campur dengan bisnis keluarga mereka. Tommy bisa memahami kebingungan wanita tersebut. Pria itu menghembuskan nafasnya penuh kelegaan. Masih ada satu masalah dengan kepolisian. Namun, Tommy masih bisa bernafas untuk saat ini. Mengingat kondisi Shaba yang