Part 114. Runtuh

1871 Kata

Bukan hanya dunia yang runtuh, namun seluruh alam semesta seakan hancur berkeping-keping. Alin merasakan kiamatnya, saat sepasang matanya melihat bagaimana kondisi sang suami di atas ranjang. Kakinya yang begitu lemas, ia seret sekuat tenaga untuk lebih mendekat. Air mata menetes, saat sepasang matanya bertemu dengan sepasang mata sang suami yang sudah terbuka. Ia begitu lega, ketika mendengar bahwa sang suami sudah membuka mata. Namun, bukan keadaan seperti ini yang ingin dilihatnya. Kedua putrinya berwajah sembab, karena menangis. Mungkin, jika keadaan Shaba tidak seperti saat ini, ia akan terenyuh melihat kepedulian kedua putrinya. “Ma… Papa, Ma…Papa,” ucap Mika, disela isakan yang masih lolos dari celah sepasang bibirnya. Gadis yang duduk di tepi ranjang sembari tangannya menggenggam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN