Tatiana sedang mengendap-endap turun kebawah karena takut ketahuan orang rumah. Ia ingin keluar karena Damian sudah menunggunya di depan. Kakinya melangkah dengan seringan mungkin dengan sesekali menggerutu karena Damian datang disaat orang rumah sedang gencar-gencarnya tidak memperbolehkan mereka bertemu. "Ngebet amat si mau ketemu, kalo ketauan Mom bakalan habis gue, belum lagi tar ga jadi kawin, eh nikah, kawin mah udah sering." Tatiana menggerutu sepanjang langkahnya. "Padahal tinggal menghitung hari buat sabar aja susah banget. Emang yang kecantikan maha dasyatnya neng Tiana buat aki-aki Damian sulit untuk tidak bertemu dalam jangka panjang." Tatiana membangga-banggakan dirinya sendiri. Ia pun sampai di depan pintu, dan dengan sangat pelan membukanya. Saat sudah berhasil keluar,