80. Sebuah negosiasi

1795 Kata

Tarendra sampai di rumah Kilara dan Khavi seorang diri. Tarendra sudah menghubungi Khavi dan ia mengatakan ada hal penting yang harus mereka bahas terkait Kilara. Khavi jelas tidak berpikir lama dan langsung setuju. Tarendra sampai di depan pintu rumah dan Khavi sudah sampai lebih dulu dan langsung membukakan pintu untuk Tarendra. Keduanya masuk ke dalam rumah dan duduk bersama. "Jadi hal penting apa yang mau elo bahas?" Tarendra menghela nafas perlahan dan menatap lekat Khavi, "Ini cukup panjang dan gue harap elo enggak potong ucapan gue dulu. Lo perlu dengerin sampe selesai dan kalo gue udah selesai elo boleh ajuin pertanyaan apapun yang ada di kepala elo." Tarendra diam menunggu Khavi memberi respon dan ketika Khavi sudah menganggukan kepalanya Tarendra pun menghela nafas lega. "Kil

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN