76. Gelap mata

1750 Kata

Wanda duduk dengan alis berkerut di sofa dalam ruang kerja rumahnya menatap Riyadi Bagaskara yang mondar-mandir sambil memegangi pelipisnya. Riyadi Bagaskara jelas sakit kepala karena keputusan yang sudah terucap dari mulut Salim Bagaskara dan dari pada siapapun Riyadi tau betul kalau Salim Bagaskara tidak akan pernah merubah keputusan yang sudah pria berusia lanjut itu buat. "Ada apa sebenarnya, Mas? Kenapa kamu seperti orang kebakaran jenggot seperti ini?" Wanda bertanya dengan nada kebingungan. Riyadi Bagaskara mengumpat. "Salim Bagaskara membatalkan perjodohan antara Sania dan Tarendra." Tubuh Wanda menegang sempurna. "B-bagaimana bisa?" Wanita paruh baya itu mendadak pucat. Riyadi Bagaskara kembali mengumpat karena pria itu terlalu emosi. "Kita ketahuan Wanda! Kamu buat kita ketah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN