73. Bangkai itu tercium juga - 1

1800 Kata

"Seharusnya kita ketemu di rumahku saja. Mas Agung hari ini ada meeting diluar. Dia pulang malam jadi aku enggak repot pulang ke rumah lagi setelah ini." Wanda berucap dengan nada kesal sambil duduk di sofa dalam apartemen mewah yang Riyadi belikan atas namanya itu. Riyadi melepas dasi yang membelit lehernya dan duduk di sisi sofa lain yang kosong. "Ke sini lebih dekat dari posisi kita masing-masing. Aku sakit kepala dan aku butuh kamu, Wan." Wanda mendengus sinis, "Sejak kapan sakit kepala bisa sembuh karena aku?" Riyadi tertawa lebar, "Ayolah. Jangan pura-pura lugu begini. Kita sama-sama puas bukan?" Wanda merotasi bola matanya, "Jangan membahas soal itu dulu, Mas. Mana usaha kamu? Salim Bagaskara belum melakukan pergerakan apapun lagi terkait dengan perjodohan Sania dan Tarendra. P

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN