84. Tidak ada jalan lain

1720 Kata

Agung Soejipto duduk diam di dalam ruang kerjanya dalam diam. Pria paruh baya kembali bekerja karena perannya di rumah sakit sedang tidak dibutuhkan. Agung Soejipto berada di dalam ruang kerjanya yang besar dan mewah walau tidak sebesar Bagaskara Group namun perusahaan Agung Soejipto pun tidak bisa diremehkan. Production House miliknya jelas cukup terkenal di kalangan dunia industri hiburan. Namun perusahaan besar pun tidak ada gunanya. Saat ini pria itu sendirian dalam keheningan yang memeluknya begitu erat. Agung Soejipto memandangi foto usang yang selama ini ia simpan diam-diam. Foto keluarga kecilnya dengan Sahila ketika Khavi dan Kilara masih anak-anak. Dalam foto itu Khavi dan Kilara kecil tersenyum lebar namun senyum lebar. Dulu Khavi dan Kilara akan selalu tersenyum lebar saat me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN