POV Zain "Bunda kenapa kok kayak ketakutan gitu?" Terdengar lagi suara Caca. Ketakutan? Maksudnya? Apa Cinta takut padaku karena pengakuanku tadi? Aku menghela napas memikirkan kemungkinannya. Bisa jadi dia juga takut padaku seperti gadis-gadis di sekitar sini. Sudah pasti orang tua mereka yang memberi tahu agar tak dekat-dekat denganku, seolah aku bakal melakukan hal yang sama seperti yang kulakukan pada Talita pada sembarang gadis. "Cinta." Panggilku, tak ada sahutan juga. Ibu sebenarnya sudah mewanti-wanti agar Cinta jangan sampai tahu mengenai hal itu. Tapi aku merasa tak nyaman jika mengajaknya serius membina hubungan tanpa dia tahu tentang masa laluku. "Cinta." Kuketuk lagi pintunya. "Bundaa, aku lapar." Suara Caca kembali terdengar. "Buuun, makan yuuk?" "Cinta." Tok tok Apa