107

2240 Kata

POV Cinta Mas Zain menghentikan mobil di halaman rumah ibu, menoleh memandangku. Tangannya bergerak mengusap air mataku. "Kamu tidak kasihan pada janin yang kamu kandung, kamu sejak tadi menangis terus." Tangannya kini mengusap wajahku, aku membiarkannya. "Gimana aku gak nangis bawaannya, Mas, perempuan itu benar-benar keterlaluan." "Dia kan hanya meminta kepastian." Aku mengernyit memandangnya. "Kok kamu malah membelanya, Mas? Tetap aja yang dia lakukan salah. Dia tau bahwa kamu memiliki istri." Mas Zain mengusap rambutku. "Iya, dia yang salah. Lebih baik, aku antar kamu pulang ke rumah sekarang." Aku menggeleng. "Nggak, Mas. Aku mau mampir ke rumah ibu juga." Aku menatap ke arah anak-anak yang tengah mengobrol dengan ibu di teras. "Caca ingin bertemu ayahnya." Aku memandang Mas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN