87-88-89

4433 Kata

POV Zain "Pukul aku saja, jangan pukuli anakku!" Aku menatap tak percaya melihat Talita memeluk Putri begitu erat, seolah ia begitu menyayanginya, membuatku sangat jengkel. Tampak kepedihan di mata Talita, dan itu membuatku lebih kesal lagi. Ia jelas-jelas mencoba melindungi Putri tanpa ingin tahu penyebab kenapa aku bersikap kasar pada anakku. Seumur-umur, aku baru kali ini memukul Putri. Talita mengusap sayang bahu yang berguncang oleh tangis itu beberapa kali hingga akhirnya Putri mendorongnya menjauh. "Aku bukan anakmu!" Terlihat keterkejutan sekaligus kesedihan di mata Talita saat anak kami itu kembali menepis tangannya kuat, aku sendiri hanya diam, tak menyangka Talita tiba-tiba datang dan mengatakan ia adalah ibunya. Ibunya. Dia memang ibu Putri walau sekalipun tak pernah menj

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN