95-96

2472 Kata

Pov Zain Cinta terus memandangiku saat aku menariknya masuk ke toko perhiasan. Tanganku menuding kalung dalam estalase yang dipajang bersama kalung dan perhiasan lain, tampak indah dan berkilau-kilau. "Yang itu bagaimana? Apa kamu suka?" Aku menatapnya. Ia balas memandang, kemudian mengangguk kecil. "Apa pun pilihanmu, aku suka, Mas." Bibirnya mengulum senyum lebar, dan itu membuatku heran karena matanya terlihat bahwa ia tengah kecewa. "Cinta, kalau kamu tidak suka, kamu bisa memilihnya sendiri." Tatapannya tertuju ke estalase. "Yang itu, Mbak. Aku suka kok, Mas." Ia kembali memandangku. Lalu tangannya terulur dan menerima kalung yang disodorkan, cukup lama mengamat-ngamatinya sebelum akhirnya menyerahkannya padaku. "Pakaikan." Ia membelakangiku. Setelah membayar, tanpa membuang w

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN