Tuan R kembali ke hotel dengan wajah mengelap. Tak bisa dipungkiri hatinya panas melihat wanita yang menarik untuknya berduaan dengan pria lain. Setengah membanting tubuh ke sofa. Tuan R mengacak rambutnya frustasi. Ini salahnya. Ia terlalu sibuk mengurusi ambisinya dan lupa mendekati Ursulla lebih lanjut. Tuan R telalu menyepelekan semua. Karena dia pikir, toh Ursulla sudah menjadi butler pribadinya apalagi gadis itu kini tinggal bersamanya. Jadi ~ tidak ada yang perlu dicemaskan, semua akan berjalan mulus. Tetapi ternyata tidak. Sial. Tuan R mengumpat dalam hati. Bayangan Ursulla tersenyum hangat untuk pria lain mencubit hatinya. Apalagi pandangan mata mereka layaknya sejoli yang mabuk kepayang dilanda asmara. Apakah Ursulla jatuh cinta? Sial. Sial. Ini tidak bisa dibiarkan. Ursulla