Nggak Ridho

1555 Kata

Altha membeku. Ia merasa dejavu. Dulu, seseorang juga mengatakan sesuatu yang hampir sama dengan Prastyo, menyerahkan anak wanitanya pada dirinya. Altha menatap Tito dan Novina. Mereka sama terkejutnya. “Tha, bisakah kamu menuruti permintaan suami saya?” Wulan ikut bicara. “Saya mohon.” Suara Prastyo mulai melemah. Setelah dulu sempat koma dan siuman, Prastyo akhirnya dibawa pulang, dirawat di rumah. Lalu sejak beberapa hari lalu, pria ini kembali drop, hanya mengorok, tidak sadarkan diri. Sementara hari ini kesadarannya mulai normal dan dipindahkan dari ICU ke ruang perawatan. Lalu sejak beberapa menit, kesadarannya mulai hilang timbul. Orang yang selalu dicari adalah Altha. Pihak keluarga lalu menelepon Tito, meminta agar Altha datang. Mereka tidak berani meminta pada Altha sendiri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN