“Sebentar-sebentar. Ini sebenarnya ada apa?” tanya Novina. “Tha, apa yang terjadi? Mama nggak ngerti.” Altha belum menjawab. Ia mendekat, lalu mencium tangan sang mama takzim. Pria itu lantas duduk di dekat Novina. “Jadi, tadi aku ke sini karena niat pengen nyari makan malam, Tante. Ternyata di sini sudah ada Bang Altha. Pas pesanan makannya datang, ada dua porsi. Aku curiga, dong. Aku cecarlah dia. Dia ngaku datang sama cewek. Bang Altha pergi sebentar katanya mau cewek itu. Lalu Tante tadi masuk. Ternyata wanita itu Tante?” Anggun tertawa renyah. “Padahal pikiranku sudah buruk aja lho, Tan. Syukurlah, aku lega sekarang kalo yang dimaksud Bang Altha cewek itu Tante. Ternyata pikiranku yang berlebihan.” Novina masih mencerna perlahan-lahan ucapan Anggun. Ia sangat tidak paham apa yang

