Acara berjalan dengan lancar dan khidmat. Penceramah yang diundang Altha adalah dai yang sedang viral dari Jawa Timur. Panggung dai untuk pengajian umum itu diletakkan di jalan depan perumahan. Jamaahnya ribuan. Meski begitu, situasinya kondusif dan aman. Mazida tidak mengikuti acara pengajian sampai selesai. Ia tidur lebih dulu bersama Sean. Bayi tampan itu juga tidak rewel meskipun seharian ini berpindah-pindah gendongan. “Tidurlah. Kalau kamu butuh sesuatu, telepon aku.” Altha mengecup kening istrinya yang tengah berbaring. Lalu kecupan itu berpindah pada putranya. Mazida mengangguk. “Mas, makasih banyak untuk semuanya. Aku merasa seperti seorang permaisuri. Apa-apa Mas penuhi.” “Nggak perlu bilang terima kasih karena ini memang hakmu. Sepuluh tahun aku mengumpulkan pundi-pundi keka
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


