[Sayang, pulang bareng, ya. Kutunggu di depan kantor PLN.] Sebelum pulang, Bagas mengirim pesan pada Mazida. Kantor PLN yang dimaksud berjarak tiga bangunan dari kantor. Setelah ada peraturan baru, Mazida dan Bagas terpaksa backstreet. Di kantor, keduanya tidak saling bicara kalau bukan menyangkut pekerjaan. Mereka seolah-olah sudah putus, padahal belum. [Hari ini aku pulang sama Rini. Dia mau nginep di kontrakanku.] Mazida membalas. [Ya sudah, kita ketemu di tempat yang dulu, di dekat parkiran. Kurasa di sana aman, nggak ada CCTV.] Saat bersamaan, tanda berakhirnya jam kerja berbunyi. [Sekarang, Sayang.] Bagas kembali mengirim pesan. Pria itu menatap Mazida dari kubikelnya, memberi kode. Ia berjalan lebih dulu. “Rin, gue keluar bentar, ya. Nanti lo tunggu di parkiran. Bentar aja.”

