Yudha menatap Andhara yang tengah menggendong Dewangga di ruang tamu. Ada secercah perasaan bersalah dan iba yang menyeruak menjadi satu. Ah... sungguh dia adalah laki-laki dan suami yang begitu egois. Jangan lupakan, bapak yang egois juga karena di umurnya yang sekecil itu, kini Dewangga harus membagi kasih sayang sang mama kepada sang adik. Dengan perlahan Yudha mendekati Andhara, menepuk pundak sang isteri perlahan-lahan. "Sayang...," panggil Yudha dengan suara parau. "Ya?" "Aku minta maaf." Andhara menoleh, menatap suaminya itu dengan seksama. Tampak mata wanita itu masih membengkak, efek menangis seharian karena kabar kehamilan yang sama sekali tidak direncanakan oleh mereka. "Sudah, tidak perlu dibahas lagi," Andhara kembali menepuk-nepuk Dewangga yang sudah terlelap dalam
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari