Andhara melangkah dengan perlahan menghampiri bed itu. Tempat di mana sosok laki-laki yang ia cintai tengah berbaring tidak berdaya dengan beberapa alat medis yang menempel di tubuhnya. Andhara tersenyum, sebuah senyum dengan linangan air mata yang mengambang begitu jelas di pelupuk mata. Ia duduk di sisi bed itu, dulu beberapa saat yang lalu, Cecilia yang ia lihat dalam kondisi seperti ini. Dan sekarang, seorang Yudha Abimana yang ia lihat dalam kondisi seperti ini. Andhara meraih tangan itu, menciumnya dengan penuh kasih dan lelehan air mata. Dadanya begitu sesak, rasanya ia benar-benar tidak sanggup melihaat Yudha dalam kondisi seperti ini. "Mas, belum mau bangun? Kenapa kamu begitu jahat kepadaku? Setelah kemarin membuatku hampir pingsan, kenapa malah sekarang kamu yang pingsan tidak