"Ayolah," Yudha merengkuh sang isteri yang tampak memunggungi dirinya itu, harus dengan sedikit rayuan malam ini ternyata. "Nggak mau! Sana ah beli dulu, Mas!" Andhara tidak goyah pada prinsipnya, ia hanya mau memenuhi keinginan suaminya jika dia bersedia keluar membelikan apa yang Andhara mau. "Sudah malam banget, Sayang. Keluar diluar deh, janji!" rayu Yudha tidak gentar, rasanya sudah begitu di ujung, hasrat itu benar-benar membuatnya kelimpungan sejak sore tadi. "Nggak mau! Beli dulu!" Yudha mendesah pasrah, ia memejamkan matanya. Menikmati sakit kepala yang menyerangnya itu. "Astaga ya Allah, ayolah Sayang! Nggak tahan," desah Yudha nelangsa, kenapa juga benda itu pakai habis di saat yang tidak tepat seperti ini? "Aku nggak mau ambil resiko! Dewangga masih kecil, Sayang!" Andhara