Pagi itu, sinar matahari menembus kaca besar di ruang kerja Gia, memantul lembut pada meja kayu rapi tempat laptop dan tumpukan berkas desain interior tersusun. Suasana kantor masih tenang, hanya terdengar suara printer dan langkah para staf. Gia tampak anggun dengan balutan blouse putih dan hijab abu-abu lembut. Ia menatap layar dengan penuh fokus, jarinya lincah menggerakkan mouse, memperbaiki detail pencahayaan dan tata ruang pada proyek kliennya. “Hmm, mungkin kalau pencahayaan alami ditambah di sisi kiri ruangan, hasilnya lebih hangat,” gumamnya pelan sambil mengetik catatan revisi. Beberapa kali telepon berdering dari klien, dan Gia menjawab dengan tenang dan profesional. Setelah menutup telepon, ia tersenyum kecil. “Akhirnya selesai juga satu konsep,” ucapnya lega. Sementara itu,

