> Setan yang membuat geram <

1299 Kata
Dilla dan neneknya saling menatap, kebingungan dan cemas nampak di wajah keduanya. Niat Dilla ingin menutup mata batinnya tapi kata neneknya tidak bisa, itu adalah bawaan sejak lahir, Dilla mewarisi ilmu magis dari ibunya. Neneknya hanya bisa berdoa semoga Dilla kuat menghadapi cobaan hidupnya. "Ayolah, Nek. Masak nenek tidak bisa menutup mata bathin Dilla? Sudah berapa tamu yang nenek obati, tapi selalu berhasil, saat menutup mata bathin Dilla, masak tidak bisa? Ingatlah, nenek Arum itu bisa melakukan apa saja." Protes Dilla membuat neneknya kesal. "Tidak, Nak. Nenek Arum ini juga punya kekurangan. Nenek tidak bisa menutup mata bathinmu. Kalau kau di ganggu oleh arwah Naomi, banyak-banyaklah berdoa." "Terus apa yang harus Dilla lakukan, Nek? Gara-gara arwah itu Dilla tidak suci lagi, arwah itu telah memaksa badan Dilla bercinta dengan ... " "Sudah cukup, Nak. Orang itu harus bertanggung jawab karna sudah merenggut kehormatanmu." Ucap Neneknya membuat Dilla gelagapan. "Ti-tidak, Nek! D-Dilla yang memaksanya buat melakukan itu, kalau dia tidak mau bertanggung jawab, itu bukan salahnya." "Lalu salah siapa?! Arwah istrinya yang menggodanya, gara-gara dia kau berhubungan dengannya. Kalau dia tidak mau bertanggung jawab, maka dia harus mendapat serangan dariku!" Ancam nenek Arum tidak main-main. "Serangan?! Serangan apa nenek? Dia sangat berkuasa, astaga! Orang suruhannya ada di mana-mana, bagaimana mungkin nenek bisa menyerangnya?!" Seru Dilla tidak percaya. "Mau berkuasa atau tidak! Aku tetap bisa menyerangnya," ucap neneknya penuh percaya diri. "Caranya?!" "Santet!" Seru neneknya membuat Dilla menepuk dahinya. "Astaga! Nyebut nenek! Itu dosa." "Aku hanya bercanda," goda neneknya sambil tertawa. "Ck, nenek ini ada-ada saja," gumamnya lega. "Ya sudah, ganti baju sana. Kau harus bekerja bukan?" "Sepertinya Dilla izin dulu nenek. Sampaikan pada kak Nana, aku tidak masuk kerja hari ini." "Ok, baiklah." ******* Naina menggigiti salah satu ujung jarinya dengan gelisah, orang suruhannya bilang Leon masih berusaha mencari jasad istrinya. Dia berharap jasad Naomi tidak pernah ditemukan, karna kalau sampai ketemu, mereka bakalan tahu bahwa Naomi meninggal bukan karna kecelakaan melainkan karna pembunuhan. "Bagaimana ini, Nona? Kami terus mencarinya, tapi jasad Naomi tidak ditemukan di mana-mana," jelas mereka membuat Naina pucat. "Ya sudah, kau terus saja cari jasadnya, kalau ketemu, segera kebumikan tanpa sepengetahuan dari siapapun." Perintah Naina dan orang suruhan itu langsung pergi meninggalkannya. "Naomi, Naomi, Naomi! Di mana jasadmu saat ini?! Kenapa kau selalu membuatku resah?! Dulu kau bahagia hidup bersama Leon. Setelah tiada, kau masih saja bisa merebut perhatiannya! Kapan giliranku, Naomi?! Aku iri padamu, aku menginginkan suamimu. Berikan padaku dan pergilah kau ke alammu." Bathin Naina tidak sabar ingin menemukan jasadnya. "Hah ... " desahnya resah. Naina mencari cara agar Leon kembali memperhatikannya, dia tidak akan membiarkan wanita manapun merebut hatinya. Tidak akan pernah. ****** Dilla tidur dengan gelisah, bayangan Leon saat mencumbunya kembali terbayang di ingatannya. Saat malam Dilla memang tidak menyadarinya, karna saat itu Naomi yang bercinta menggunakan tubuhnya, Dilla tidak mengingatnya, tapi saat menjelang pagi, pria itu kembali mencumbunya, saat itulah Dilla mulai menyadarinya. Karna Naomi sudah keluar dari tubuhnya. Niat hati ingin mencekik lehernya, tapi percuma, semua sudah terjadi, tidak akan mungkin bisa kembali. Itulah sebabnya dia terus diam meski sebenarnya sudah sadar. Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, neneknya pergi kerumah tetangga karna dapat kerja memijat disana. Dilla mulai memikirkannya, seharusnya di usianya yang sudah tua, Dilla saja yang bekerja, tapi apa hendak dikata? Neneknya susah sekali buat di nasehati. Dia terus bekerja meski Dilla sudah melarangnya, dia bilang bakalan bosan kalau tidak melakukan apa-apa. "Dillaaaaa ... " Panggilan seseorang membuyarkan lamunan Dilla. Dia menoleh kesana dan kemari tapi tidak menemukan satu orang pun di hadapannya. Angin yang tadinya tenang tiba-tiba berubah jadi kencang. Bulu kuduk Dilla merinding, di saat seperti ini pasti ada makhluk halus yang mendatangi. "Keluar kau!! Aku tidak takut!!" Bentaknya kesal. "Astaga! Harga diriku ternoda! Sebagai hantu aku sama sekali tidak bisa menakutimu! Aduh! Mau di taruh mana mukaku!" Seru seseorang yang sedang melayang membuat Dilla geram. "Kau!! Kemari kau!! Dasar hantu jelek!! Berani sekali kau menodai tubuhku!! Aku akan membakarmu!! Naomi!! Kau benar-benar sangat keterlaluan!" Gertak Dilla sambil mengucapkan doa dari mulutnya. Tapi entah kenapa hantu itu tidak menghilang. "Kenapa? Heran ya? Hahahahaha aku hantu baik, Dilla. Doa macam itu tidak bisa membakarku. Aku hanya akan terbakar jika melakukan kejahatan." Ejek Naomi membuat Dilla melotot tajam. "Kau salah, Naomi. Kau meninggal belum empat puluh hari, jika sudah melewati dari masa itu, kau akan pulang ke alam Baka. Karna di sanalah takdir manusia setelah tiada berada." Jelas Dilla membuat matanya berkaca-kaca. "Itulah sebabnya aku mengganggumu, Dilla. Aku ingin tunjukkan pada suamiku dimana letak jasadku berada, dan satu lagi, sebelum kembali ke alam Baka, aku ingin suamiku tahu betapa aku sangat mencintainya. Bantu aku buat menjelaskan perasaanku padanya, Dilla. Aku mohon ... " pinta Naomi sambil menatap sendu ke arahnya. "Tidak bisa! Maaf Naomi! Kalau aku membantumu, bagaimana dengan keadaan tubuhku?! Gara-gara menolongmu aku kehilangan kehormatan, jangan sampai Leon melakukan hal yang seperti tadi malam lagi." Bantah Dilla, menolak permintaannya. "Baiklah! Untuk saat ini aku tidak akan memaksa, tapi apapun yang terjadi, kau harus pergi ke rumah Leon lagi, Dilla." "Maksudmu?!" Tanya Dilla, kebingungan. "Kau tahu gaun yang kau bawa kemari itu?" Tanya Naomi sambil menatap pakaian biru miliknya, pakaian yang tadi dipakai oleh Dilla. "Oh, gaun itu. Aku hanya memakainya karna pakaianku dirusak olehnya! Apa salahnya?!" Protes Dilla tidak memperdulikannya. "Kau harus mengembalikannya, Sayang. Karna kalau tidak! Jangan salahkan Leon jika melaporkanmu pada polisi." "Polisi?! Apakah Leon sepicik itu?! Dia bisa membeli banyak gaun seperti itu? Astaga! Melihat saja aku tidak suka. Bagaimana bisa suamimu itu mempermasalahkannya." Geram Dilla sambil menatapnya. "Kau salah, Dilla. Coba teliti lagi gaun itu." Perintah Naomi membuatnya heran. Tapi meski begitu, Dilla memeriksanya. "Biasa saja, apanya yang istimewa? Ini hanya gaun, Naomi, harganya juga paling di bawah tiga ratus ribuan." Gumam Dilla, pelan. "Astaga! Berani sekali kau menghina bajuku, Dilla?! Apa kau tidak lihat kancing bening berjejer tiga ke bawah yang ada di tengah d**a?!" Seru Naomi membuat Dilla kembali memeriksanya. "Aku tidak buta. Tentu saja aku lihat. Apa istimewanya?!" Tanya Dilla, sambil menggaruk tengkuknya, tidak paham. "Itu berlian bodoh!! Satu berlian harganya di atas seratus juta, apalagi itu tiga. Coba kau pikirkan lagi harganya!" Seru Naomi membuat Dilla melebarkan mulutnya tidak menyangka. Dia gelisah dan tiba-tiba gemetar tubuhnya. "A-apa kau ya-yakin?" "Aku serius, Sayang. Kau harus mengembalikan baju itu padanya! Kalau tidak! Dia akan datang dengan tuduhan kau telah mencuri salah satu hartanya." "Astaga!" Dilla menepuk dahinya. ****** SEKILAS INFO!! Hai, Sayang .... Adakah dari kalian yang belum tahu caranya : 1> Dapatin koin gratis, atau 2> Beli koin di Innovel/Dreame? Yang belum tau atau belum paham. Bisa liat perhatikan baik-baik postingan ini, yah! Pertama : Cara mendapatkan koin gratis di aplikasi Innovel 1. Login Aplikasi (WAJIB) 2. Pilih ikon/gambar kotak kado 3. Klik tulisan Klaim pada kolom 'Check In' 4. Selesaikan tugas dengan membaca cerita gratis selama 15 menit kemudian klik Klaim. Selanjutnya baca cerita gratis selama 45 menit kemudian klik tanda klaim. 5. Cara ini bisa di ulang setiap hari. Kedua : Cara membeli koin via aplikasi DANA. Kenapa saya pilih DANA? Karena aplikasi DANA jarang sekali mengalami eror/gangguan. (Tidak seperti melakukan pembelian lewat pulsa/ovo/gopay yang sering mengalami eror hingga koin tidak masuk ke dompet pembaca) 1. Login Aplikasi (WAJIB) 2. Klik tanda TOKO 3. Pilih jumlah koin yang ingin di beli 4. Pilih motede pembayaran. (Karena ingin membeli pakai DANA , pilih 'DANA' - Jangan lupa, pastikan APLIKASI DANA ANDA SUDAH TERISI SALDO SEBELUMNYA (tidak kosong) 5. Tekan bayar 6. Tekan lanjut 7. Masukkan nomor handphone/nomor Dana anda 8. Klik lanjutkan 9. Masukkan kode pin DANA 10. Masukkan kode yang di kirim via SMS 11. Tunggu beberapa detik sampai tulisan layar di handphone berubah 'BERHASIL' 12. Cek dompet yang ada di aplikasi Dreame/Innovel. Jika koin sudah bertambah, bisa langsung di gunakan. Selamat Mencoba. Semoga informasi yang saya berikan bermanfaat. TEKAN LOVE AND FOLLOW YA, ALL, SAYAAAAANG. TBC.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN