Dilla merasa lelah karna sudah hampir dua jam dia bersembunyi. Leon belum juga kembali, para tamu bukannya bubar tapi malah tambah ramai. "Ya, Tuhan ... kalau terus seperti ini, aku bisa pingsan. Dasar Leon kurang ajar!! Sebaiknya aku keluar," bathin Dilla mengulurkan tangannya berusaha membuka pintu mobil Leon, tapi tidak bisa, rupanya Leon mengunci pintunya dari luar. "Astaga!! Dasar gila!! Bagaimana aku bisa keluar?!" Teriak Dilla pada nasib yang menimpanya, dia kesal sekaligus putus asa. "Awas kau!!" Marahnya sambil meraih ponsel dan berusaha menghubungi nomornya. Tut ... tut ... tut ... "Ck!! Angkat, Leon!" Decaknya kesal. Leon tidak mengankat telponnya, Dilla semakin kesal dan ingin rasanya mencakar wajahnya. Tak berapa lama kemudian, seseorang pria tengah membuka pintu mobilnya