Beberapa bulan berlalu. Mobil hitam yang dikendarai Ahira berhenti tepat di depan rumah tinggal mami Iren. Caca menatap rumah berlantai dua yang sepi. Ya, memang biasanya akan sepi seperti ini karna memang penghuninya hanya mami Iren saja. Ahira membukakan pintu bagian penumpang, lalu diam berdiri di sebelah pintu menunggu Caca keluar. Begitu Caca sudah di luar dia menutup pintu pelan dan mengikuti langkah majikannya. Berada di teras rumah ini Caca menatap berkeliling. Masih tersimpan di ingatannya kala pertama kali mengajak Uva berkunjung. Uva begitu memuji bunga kertas yang sampai detik ini masih sama, tetap berbunga. Caca menghela nafas mengingat Uva sudah tak ada lagi. Tangannya terangkat, menekan bel yang ada di sebelah pintu. Diam, menunggu beberapa menit sampai akhirnya pintu
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari