Hari-hari berlalu, terhitung sudah dua bulan Athalia dan Kanaka tidak berhubungan. Mereka menderita, tapi tidak saling mencari. Hidup Kanaka ia habiskan hanya untuk bekerja. Ia menjadi lebih sulit untuk ditemui oleh orang-orang di sekitarnya. Ketika Athalia memiliki pekerjaan di perusahaan Kanaka, keduanya bersikap seolah tak saling mengenal Kanaka hanya akan melewati Athalia tanpa menyapa sedikit pun. Sementara Athalia, wanita itu hanya terus menambal hatinya yang terkoyak. Semakin lama ia semakin menderita. Hidupnya tidak baik-baik saja ketika Kanaka tidak ada di dekatnya. Namun, ia bisa apa? Ia tidak pantas bersama Kanaka. “Athalia, apa yang sedang kau lamunkan?” Lalunna bertanya pada Athalia. Wanita ini sesekali menemani Athalia. Ia juga tahu bahwa akhirnya hubungan Athalia dan Ka