Mobil Bagas berhenti di depan gerbang rumah yang ditempati oleh Rani dan Rafa. Bagas memandang rumah besar bertingkat dua yang sangat mewah di hadapannya itu. Dia tampak kagum melihat rumah yang kini ditempati oleh Rani dan Rafa. “Makasih sudah mengantar kami, Gas,” kata Rani, memandang Baggas yang duduk di sampingnya. “Sama-sama, Ran. Aku merasa senang bisa mengantar kalian pulang ke rumah,” ujar Bagas, tersenyum. “Kamu mau mampir dulu ke rumah kami, Gas?” tanya Rani, menawarkan. Bagas menggeleng. “Lain kali saja, Ran. Aku harus segera kembali ke kantor sekarang,” ujar Bagas, menolak tawaran dari Rani. “Baiklah. Sekali lagi makasih karena kamu mau mengantar kami pulang, Gas,” ucap Rani yang diangguki oleh Bagas. “Sayang, cium tangan dan ucapkan makasih sama Om Bagas karena sudah m