Reza memarkir mobilnya di halaman depan rumah keluarga Wijaya. Dia segera keluar dari dalam mobil, lalu berjalan menuju ke pintu depan rumah. Reza memencet bel rumah dan berdiri menunggu di teras. Reza mengedarkan pandangan ke sekitarnya. Suasana rumah tampak sunyi dengan penerangan redup dari lampu-lampu taman yang ada di halaman. Tidak banyak perubahan yang terjadi pada rumah ini sejak Reza memilih tinggal sendiri di apartemen. Raya yang sangat menyukai bunga telah menambah beberapa koleksi bunganya pada pot-pot yang berjajar rapi di sekitar teras rumah hingga ke seberang halaman. Pintu rumah akhirnya terbuka. Reza melihat Bi Atun berdiri di balik pintu. “Selamat malam, Den. Silakan masuk,” ucap Bi Atun, membuka pintu rumah lebih lebar lagi agar Reza bisa masuk ke dalam. “Malam,