Suara bel rumah terdengar memecah keheningan pada siang hari ini. Rani yang sedang mengupas buah menghentikan kegiatannya. Dia berjalan meninggalkan dapur untuk membukakan pintu rumah. Rani mengernyitkan dahi ketika melihat seorang laki-laki asing yang berdiri di balik pintu rumah.
“Cari siapa, Mas?” tanya Rani, menatap laki-laki asing itu.
“Maaf, Bu, ini ada kiriman paket untuk Ibu Rani,” kata laki-laki asing itu, mengeluarkan sebuah amplop coklat dari dalam tas dan menyerahkannya kepada Rani.
Rani menerima amplop coklat itu dengan raut wajah bingung. Dia membolak-balik amplop coklat di tangannya yang tidak tertera nama pengirimnya.
“Ini dari siapa, Mas?” tanya Rani, kembali menatap laki-laki yang masih berdiri di hadapannya itu.
“Saya tidak tahu, Bu. Ada seorang wanita yang meminta
