Rani langsung dibawa ke ruang persalinan ketika tiba di rumah sakit. Reza terus mendampingi Rani di sebelahnya. Dokter kandungan yang biasa memeriksa Rani segera datang daan mengecek kondisi Rani dan bayi yang ada di dalam kandungannya. “Masih pembukaan delapan, Bu. Kita tunggu sebentar lagi, ya. Ibu masih kuat menahannya, kan?” tanya dokter, memandang Rani yang terus-menerus meringis kesakitan sambil mengusap perutnya. “Iya, Dok. Saya masih bisa menahannya,” jawab Rani. “Kamu yakin, Sayang? Kamu terlihat kesakitan begitu,” kata Reza, menatap Rani dengan sorot mata khawatir. “Iya, Kak. Aku masih bisa menahannya kok,” kata Rani, balas menatap Reza. “Baiklah. Aku tahu kamu wanita yang kuat, Sayang,” ucap Reza, mengusap peluh yang membanjiri wajah Rani. Rani tersenyum tipis menanggapi