"Aku enggak marah, yang." Axel mengusap kedua bibirnya Raya yang basah dan sedikit agak bengkak karena ulahnya itu. Raya mengerjap dan sungguh malu sekali dengan perlakuan lelaki itu. "Gu-gue mau pulang!" Raya memutar diri karena saking malunya. "Katanya mau lembur?" ledek Axel, dengan tersenyum miring. Ia tahu kalau gadis itu sedang salah tingkah karena kejadian barusan. Axel pun tidak mengerti kenapa ia sampai melakukan itu. Hanya saja, Axel tidak boleh membuat Raya berpikir bahwa ia hanya memanfaatkan gadis itu saja. Tentu saja tidak! Axel sangat mencintai Raya dan begitu menghargai gadis itu. "Yang!" Axel meraih tangan gadis itu. Dan Raya mematung. "Maaf, aku bukannya lancang. Tapi aku sungguh kangen sama kamu. Aku..., ya aku mema--" "Maaf, pak ada tamu!" Sialan saja! Axel ham