66. Permainan Takdir

1236 Kata

Hana dan Marko berhadapan di taman belakang yang kelam. Hana yang mencari keberadaan Marko tadi. Menemukan lelaki itu sendirian di halaman belakang yang tidak dibiasi cahaya. Kini keduanuya saling berhadapan satu sama lain. Marko menatap pada bibir ranum berbentuk hati milik Hana. Marko menelan salivanya kasar. Lalu tangannya perlahan terangkat, menangkup pipi Hana. Marko memajukan wajahnya perlahan. Dia tahu kalau ini ada salah, tidak boleh melakukannya. Namun kedua bibir itu sudah menyatu. Marko tidak merasakan Hana yang menolak dirinya dan akan mendorongnya. Marko perlahan mulai menggerakkan bibirnya. Mengulum dan melumat bibir Hana yang terasa sangat manis sekali. Tangan Hana perlahan mengalung di leher Marko. Membalas lumatan dan kuluman dari lelaki yang menjadi kakak sepupunya it

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN