Mentari mulai merunduk di ufuk barat, mewarnai langit dengan gradasi jingga dan ungu yang memukau. Arga, setelah seharian berjibaku dengan persiapan peresmian rumah sakit, menatap Shila yang tengah bersandar nyaman di ruang istirahat. Perutnya yang membuncit semakin terlihat jelas, menambah kecantikan dan kelembutan aura wanitanya. Ia merasa bersyukur memiliki Shila, wanita yang selalu memberinya semangat dan dukungan tanpa henti. "Sayang, kita pulang, ya?" Arga mengusap lembut perut Shila, suaranya lembut dan penuh kasih sayang. Shila mengangguk, "Iya, Bee. Aku juga sudah lelah." Arga menggandeng tangan Shila, membawanya keluar dari rumah sakit. Di perjalanan pulang, Arga berinisiatif untuk mengajak Shila makan malam di restoran mewah yang terkenal dengan hidangan lautnya