"Wulan duduk sini," Hilman langsung menarik Wulan duduk diantara Hilman dan papanya. Cantik - cantik kok sakjiw ya? tanya Dio dalam hati ketika pertama kali melihat Wulan. Kalau dibandingkan dengan Dea, mereka sebelas dua belas, tapi Wulan yang tipikal energik dan tidak bisa diam sepertinya, sedangkan Dea cengeng dan tukang ngambeg, tapi kenapa Azki bucin sama Dea sih? Lagi - lagi Dio sibuk menilai dan bertanya dalam hatinya. "Wulan ... ini mas Azki datang untuk komplain ke om soal kamu ." "Komplen apa mas? memangnya aku kenapa?" tanya Wulan malah langsung ke Azki. "Wulan, om yang bicara sama kamu." "Iya om." "Azki komplain karena kamu tuh ganggu dia ... Azki merasa terganggu kalau kamu kirim - kirim makanan segala. Buat apa, Azki juga nggak pernah minta kan?" "Kan aku kasih perhat