Wajah menyebalkan Bima Ardelio menjadi wajah pertama yang menyambut terbukanya kedua mata Shanum, ketika gadis itu sadar. “Kemeja lengan panjang warna maroon yang kemarin. Celana juga masih warna abu-abu yang kemarin. Tanpa jas, tanpa dasi. Kancing kemeja bagian atas dibuka sampai empat dan lagi-lagi bikin gaya Om mirip penduduk Prindapan. Terus kalau sudah judes menyebalkan begini, berarti aku sudah bikin kesalahan fatal,” pikir Shanum yang refleks merengek kesakitan lantaran jemari tangan Bima Ardelio menyentil keningnya. “S—sakit ... Om.” “Gila saja kamu. Bikin susah terus. Dibilangin jangan stres karena semuanya balik ke sugesti. Sekali sugesti kacau, kamu juga akan kacau!” “A—aku kalau masuk angin memang separah itu, Om.” “Ya dilawan, jangan cengeng!” “Udah, Om. Itu juga sudah d