66. Istri Baru

1508 Kata

Ibu Wati merasa, tingkah Syifa jadi aneh, mencurigakan. Syifa mendadak sibuk senyum-senyum sendiri. Mirip orang yang sedang jatuh cinta. Apalagi ketika Syifa sedang sibuk dengan ponsel. Pipi Syifa jadi makin merona. “Jadi, kamu sudah ingat. Uang lima puluh lima juta punya Shanum, kamu ke manakan?” Ibu Wati sengaja menagih, tetapi lagi-lagi, putrinya itu hanya memasang wajah jengkel di setiap ia mengungkitnya. Sepuluh hari sudah, tragedi poster itu berlalu. Namun, Syifa tetap dengan keegoisannya. Syifa tak sedikit pun buka suara. Layaknya sekarang, Syifa bersikap layaknya dirinya tak tahu menahu perihal uang yang ditagih sang ibu. Seolah, dirinya memang tak andil, dan bahkan tak berdosa. “Makin lama, rasanya makin capek. Muak. Namun, jika bukan aku yang peduli kepada Syifa, siapa lagi? A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN