Tiara mengerjapkan kedua matanya tidak percaya. Ia bahkan tidak sadar bahwa mulutnya masih menganga jika saja Claire tidak menjetik-jentikan jarinya di udara. "Eh, apa tadi, Claire?" Claire mengedikkan kedua bahunya. "Bukan apa-apa, lupain aja, Tante." Satu tangannya menarik buku menu lagi, kemudian membukanya hingga wajah gadis itu tertutup sepenuhnya. "Kayaknya makan es krim enak deh." Tiara yang sempat mencerna permintaan Claire, justru merasa iba padanya. Wanita itupun melihat Zio dari kejauhan. Gesturnya saat berbicara dengan klien memang sangat maskulin dan keren, wajar jika Claire berharap bisa mendapatkan mama pengganti untuk mendampingi Zio. Tiara melihat Claire lagi, lalu berbicara dalam hatinya, "Kasian bener ni anak, belom tau kalau bapaknya nggak doyan cewek." Claire