“Jadi... kamu akan langsung ke Bandara?” tanya Livia cuek, melirik pria dingin di sebelahnya usai mereka baru saja menjenguk Sarah di sore hari berikutnya.
“Aku tidak punya pilihan. Proyek kali ini sangat penting. Tapi, jika kamu mau ikut denganku, maka tidak masalah. Selalu ada kursi istimewa untukmu di sisiku,” goda Malvin licik, melirik wanita yang duduk di kursi mobil di sebelahnya.
Di kursi pengemudi, Parker Smith hanya bisa memutar bola mata malas, melihat bosnya semakin ahli menggoda wanita, atau itu hanya khusus saja kepada Livia Putri? Bosnya telah jatuh cinta terlalu parah! Parker sampai terheran-heran, apakah dia masih Malvin Dillon Barnett yang dikenalnya selama ini? Dia seperti dua orang yang berbeda!
“Tidak. Aku tidak tertarik. Aku hanya kecewa kamu hanya pergi sebentar sa
