Teresa mengambil gio dari gendongan Adam. Dia mencium pipi anaknya yang sudah bukan balita lagi, bahkan tinggi badannya pun lebih dari anak-anak teman sebayanya. "Ibu tidak apa-apa, sayang." Teresa tersenyum sangat manis untuk anaknya. Dia sangat bersyukur dikaruniai anak seperti Gio. Meskipun terkadang membuat kepalanya pusing tapi tentu saja dia sangat menyangi anaknya. "Kamu terkejut?" Tanya Adam kepada anaknya. Dia takut apa yang sudah dilakukannya kepada ayah si pembully itu membuat Gio ketakutan. Karna Adam tidak pernah menunjukan sosok menyeramkan seperti memukul ataupun berkata kasar di depan anaknya! Bukan hanya Gio, tapi Dominic juga dulu seperti itu. Tapi dugaan Adam salah, Gio tanpa ragu menggelengkan kepalanya. "Dad keren." Gio mengacungkan kedua jempolnya untuk Adam.

