Di pagi hari, Livia merasa jika perutnya terasa mual. Dia pun pergi berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan semua. Tapi saat sudah sampai di kamar mandi, tidak ada satupun makanan yang keluar dari mulutnya. Hanya cairan putih saja yang keluar. Perut Livia terasa sakit dan berasa melilit. Belum lagi kepalanya yang terasa pusing membuat Livia merasa tidak kuat lagi. Pada akhirnya Livia tidak sadarkan diri di kamar mandi.
Untungnya di samping Livia ada Malvin yang setia menunggu Livia bahkan hanya untuk urusan kamar kecil. Malvin panik, tapi dia harus tenang agar tidak semakin buruk. Digendongnya Livia, lalu dibawanya ke dalam mobil. Malvin langsung injak gas untuk pergi ke rumah sakit.
"Bertahanlah, sayang." Malvin dengan suara panik sambil mengendarai. Terlihat sangat jelas raut wajah ke
