Tangan Ben menarik tubuh Rosie semakin merapat pada tubuhnya,terus mencium bibir Rosie dan menarik resleting rok pensil berwarna merah maroon itu perlahan hingga jatuh di bawah kaki Rosie.
Ben memutar tubuh Rosie hingga tubuh itu membentur dengan pintu kayu.Ben melepaskan ciumannya,dan berpindah dengan perlahan menuju leher putih Rosie,Rosie hanya bisa menggigit bibirnya saat permainan lidah Ben kini menyapu lembut permukaan gumpalan daging kembar milik Rosie,bahkan mulut Ben dengan ahli memainkan permainannya di puncak Areola milik Rosie.
Rosie hampir tak bisa berkata kata selain memasukan jari jarinya di sepajang rambut halus Ben,dan membusungkan tubuhnya membiarkan Ben semakin mengekspos dirinya.
Setelah puas dengan apa yang ia lakukan Ben kembali mencium bibir Rosie dan mengangka
