Episode 23

2531 Kata

"Kenapa lo diem, Sa? Jawab dong pertanyaan gue? Ngapain lo mau ngurusin hidup Mayang?" Nada suara Sena mulai naik beberapa oktaf. Mayang mengernyit putus asa. Suara Sena semenggelegar ini. Mustahil rasanya kalau penghuni rumah tidak mendengarnya. Mayang gugup. Ia takut kalau keadaan jadi tidak terkendali. Sepertinya Sena marah sekali. Posisi tubuhnya menegang. Kedua kakinya sedikit terbuka dan lengan bersedekap. Mayang curiga, kalau Sena telah mendengar sebagian besar pertengkarannya dengan Mahesa. Karena sorot mata Sena tampak lain. Sena terlihat seperti ingin mencabik-cabik sesuatu. Mahesa tidak menjawab. Tetapi gestur tubuhnya tidak kalah tegang dengan Sena. Kedua telapak tangannya terkepal erat di sisi tubuh. Aura permusuhan juga terang-terangan diperlihatkan Mahesa. Ia sengaja men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN