Malam itu Bragy gelisah di kamar. Tubuh terutama bagian perut juga mulas. Keringat dingin meluncur dari seluruh tubuhnya. Semua tampak tiba tiba. Padahal tadi sore ia merasa sehat sehat saja. Semakin larut rasa mulas itu semakin bertambah. Berulang kali ia ke kamar mandi tapi tetap tidak hilang. Sampai akhirnya ia menyadari sesuatu, apakah ini pertanda kalau anaknya akan lahir? Tanpa buang waktu Bragy seolah berkata pada seseorang. Nak, dimana pun kamu berada papa yakin kamu baik baik saja. Apa sudah waktunya kamu lahir? Maaf papa tidak ada disamping mama kamu. Tapi tolong jangan sakiti mama kamu terlalu lama ya. Kasihan mama karena papa nggak ada disana. Lahirlah segera, dan lihatlah dunia. Percaya bahwa suatu saat nanti kita akan bertemu. Doa papa akan selalu menyertai kamu dan mama k