Iya, Cindy. Ada apa?" Tidak sempat menyapa, Ardian langsung bertanya pada lawan bicaranya. Ponsel Ardian ditempelkan erat ke telinga supaya suara di seberang panggilan bisa jelas ia dengar di tengah suasana bising para karyawan. "Kamu kemana aja, Ardian? Aku telepon kamu dari dua hari yang lalu tapi gak kamu angkat." Ardian mengusap wajahnya kesal. Dua hari katanya, tapi seolah sudah bertahun-tahun lamanya. "Memang kenapa kalo aku gak angkat telepon dari kamu? Kamu 'kan gak tahu apakah aku lagi sibuk atau gak." "Ya, kamu kabari aku dong! Biar aku gak ngarepin kabar dari kamu tiap hari." "Loh, memangnya kamu siapa sampai aku harus ngabarin kamu?" Sebisa mungkin Ardian bersuara tanpa mengeluarkan emosi. Ia tak mau teman-teman di dekatnya menatap curiga dan ingin tahu. "Aku perempu