Aku tak mau menjawab pertanyaan dati Rian, terburu ke kamar mengambil tas lalu pamit. "Jangan panggil taksi, kamu diantar sopir saja" Rian kembali mencegahku pas sampai di depan pintu utama rumah ini. Aku mengangguk, lebih cepat dibanding harus menunggu taksi. Namun, pas aku keluar rumah menemukan mobil Kai terparkir dan aku meminta kunci pada Rian, “aku akan mengendarai mobil Kai.” Rian menghela napas, menyerahkan kunci mobil Kai dengan pasrah. Pasti telah terjadi sesuatu semalam sampai Rian bawa pulang mobil Kai. Sementara mantan suamiku itu menginap di hotel. Apa Kai mabuk? Seberapa parah? Batinku. Melihat yang Rian lakukan untuk Kai selama ini, aku semakin paham tentang adanya perbedaan pertemanan antara sesama perempuan, atau pertemanan yang ada antara pria. Dari semua itu yang p