Begitu memasuki ruang meeting, senyum Sera langsung cerah merekah dengan keterkejutan yang kentara di wajahnya melihat siapa pria yang ada di depannya, pun pria itu yang juga ikut mengulum senyum melihat Sera berjalan mendekat ke arahnya. “Anas ... Senang akhirnya bisa kembali bertemu kamu.” Tangan Putra terulur untuk menjabat Sera, hatinya kembali berdebar tidak karuan dan mulai ada letupan kembang api menyenangkan di dadanya. “Putra … Aku tidak menyangka, kamu menjadi bagian dari tim arsitek untuk pembangunan Dept Store kami di Bali.” Keduanya langsung berjabat tangan, dengan senyum yang semakin lebar sebab mereka bukan hanya sekedar partner bisnis, namun juga teman lama yang akhirnya kembali bertemu. “Pak Putra ini lead architect-nya, Bu Anas.” Salah satu pria yang berdiri di