“Astaghfirullah … Dek …” Mata Renjana langsung memanas melihat keadaan menyedihkan sang istri. “Aghh … Am… pun … Mas … Ja..ngan .. Pu … kul … Per …gi …. hikss … Sa … kit … Sa … kit.” Sera meracau sambil memukul-mukul kepalanya sendiri dalam keadaan tidak sadar, tubuh wanita itu meringkuk seperti bayi dalam kandungan. Renjana langsung duduk di ranjang dan menarik lembut tangan Sera yang begitu kuat menjambak rambutnya sendiri. Dia bawa wanita itu dalam dekapannya setelah berhasil menghentikan Sera yang menyakiti diri sendiri di alam bawah sadarnya. Renjana mendekapnya erat-erat dengan air mata yang kembali tumpah dan membuat dadanya dihimpit batu besar melihat keadaan Sera yang justru semakin mengenaskan. “Sayang … Tenang … Kamu aman … Kamu aman di sini … Jangan takut … Tidak a

