Bab 126 | Menunggu Kepulangan

1409 Kata

Langit Kuala Lumpur terlihat cerah hari itu, seolah ikut merayakan kesuksesan sosok pria yang menjadi idola bagi banyak wanita juga para pebisnis muda. Kiprahnya di dunia bisnis sudah tidak diragukan lagi, menjadi kiblat bagi sebagian para perintis muda yang ingin mulai berbisnis. Riuh tepuk tangan menyertai saat pemotongan pita tanda Kedai Kopi Enja pertama cabang luar negeri resmi dibuka. Begitu pintu kafe dibuka, aromanya langsung memikat, perpaduan khas antara biji kopi nusantara dan desain interior beraksen kayu yang memberi kesan hangat, modern dan sedikit nostalgia. Di panggung kecil yang dihiasi lampu kekuningan, Renjana berdiri tegak, dengan setelan abu-abu tanpa dasi. Sederhana namun tetap berwibawa. Sorotan kamera media, kilatan flash dan tepukan lembut para tamu mengir

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN