Wajah Renjana akhir-akhir ini terlihat makin merana melihat Sera yang semakin kepayahan di hari-hari menjelang kelahiran. Hatinya selalu berdebar was-was jika sudah melihat bibir sang istri yang meringis kesakitan. 'Mas tolong pijat-pijat pelan punggungku, ya? Pegal sekali.' 'Susah tidur, Mas. Posisinya tidak ada yang membuatku nyaman. Coba Mas peluk aku dari belakang dan usap-usap perutku, mungkin putri Mas bisa lebih tenang jika merasakan dekapan hangat dan usapan lembut papanya.' 'Mas usap-usapnya jangan di punggung saja, sampai pinggul, di sini, ini pegal sekali, rasanya mau patah, tapi nikmat, kok.' 'Mas jangan lelah dan bosan, ya, aku minta pijat-pijat terus. Aku suka pijatan Mas, lembut dan membuatku mengantuk.' Itu hanya sebagian celotehan Sera di malam-malamnya yang se

