“Yudha sama Marcel katanya berangkat sendiri. Ketemu di villa aja, jadinya ngajak orang dia, ngga tau, deh, mungkin gebetan baru, atau pacar.” Alfa menimpali, dan membuat ketiga pria dewasa itu mengangguk. "Iya, lama ngga ada kabar mereka. Kayanya di antara kita berlima, cuma sama mereka berdua yang komunikasinya makin jarang." "Yang penting tetep keep in touch, si. Toh, mereka juga ikut kumpul tahun ini." "Udah, ah, yuk. Laper gue." "Gas!" Mereka lalu berjalan beriringan menuju ke warung sunda yang ada di pom bensin tersebut untuk mengisi perut sebelum melanjutkan perjalanan. “Lebih nyaman dipanggil Anas atau Sera, Anas?” Nadia kembali mendekat pada Sera dengan senyum sumringah dan tatapan bersahabat. “Anas saja, Mbak.” Sera tersenyum canggung. “Oh … yang boleh manggil Ser

