Anak perempuan itu terlihat berlari kencang dari kamarnya dengan tawa gembira, dia menuju ke pintu utama yang memang sedang terbuka lebar. Di belakangnya, sang mama berusaha mengejarnya sambal membawa sisir sebab anak itu baru saja mandi dan baru selesai berpakaian. “Sayang …. Jangan lari-lari. Ya Allah … Sisiran dulu sini, Kakak.” “Papa pulang cebental lagi Mama. Yeayyyy.” Anak itu langsung meloncat-loncat di teras rumah, mencoba menuruni tangga dengan hati-hati, ingin berlari menuju ke pagar rumah. Namun, sebelum niatnya terlaksana, sang mama berhasil menangkapnya dan membopongnya untuk kembali masuk. “Tunggu di sini saja, Sayang. Tunggu dan main di dalam saja, yuk, sambal tunggu Papa pulang.” Senja langsung merengek dengan wajah yang merengut sebal, berusaha keras memberonta
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


